Kamis, 27 November 2014

Tak Sekedar Memilih Istri tapi Teman Seperjuangan...




Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS. Ar Ruum : 21)

Allah telah menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan. Termasuk bagi seorang pria, hidup akan terasa lebih lengkap jika ia telah menemukan pasangannya, yaitu seorang wanita. Ibarat sebuah gambar puzzle, tidak akan telihat indah jika kita belum menemukan potongan puzzle terakhir untuk melengkapinya. Bahkan Allah menetapkan bahwa salah satu syarat sempurnanya iman adalah melalui pernikahan dua pasang insan.


Seringkali sebagian dari kita menyangka bahwa menikahi wanita hanya untuk kesenangan dunia. Seperti ingin dianggap bermartabat, ingin menyenangkan orang tua, ingin mendapat harta dan kedudukan yang lebih baik atau bahkan hanya karena teman-temannya yang lain sudah menikah. Padahal menikahi seorang wanita berimplikasi lebih dari itu. Wanita yang akan kau nikahi nantinya akan menjadi ibu sekaligus guru bagi anak-anakmu, menjadi pengatur rumah tanggamu, menjadi penasehatmu, menjadi partnermu, menjadi sahabat terdekatmu, bahkan mejadi jalanmu menuju surga atau neraka.

Rasul menyuruh seorang pria memilih seorang wanita untuk dinikahi bukan semata-mata karena cinta.

Wanita itu dinikahi karena 4 perkara. Karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan karena agamanya. Pilihlah wanita yang memiliki agama, engkau akan bahagia.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Cinta sejati  itu tumbuh diantara sepasang suami-istri yang telah diuji dengan kerasnya kehidupan bersama-sama. Namun seringkali remaja terlalu takut bahwa mereka tidak akan menemukan cinta sejatinya dalam pernikahan dan terjerumus dalam hubungan terlarang seperti pacaran. Padahal Allah Sang Pemberi Cinta-lah yang akan menjamin bahwa setia hamba-Nya yang taat akan diberikan cinta dalam pernikahan mereka.

Maka yang pantas jadi patokan utama seorang pria menentukan calon pasangannya adalah karena ke-sholehah-annya. Mengapa harus seperti itu? Karena jika seorang wanita bagus dalam akhlak dan agamanya, dia akan menjadi seorang istri yang terbaik. Bagaimana tidak? Dia akan menjaga diri dan harta suaminya karena Allah, dia akan menaati suaminya karena Allah, dan dia akan mencintai dan mendidik anak-anaknya karena Allah. Jika dia memiliki agama yang bagus dia juga akan menjadi penasihat, pengingat dan teman seperjuangan kita menuju surga Allah.

Jika kita memilih wanita karena kecantikannya, ingatlah suatu saat kecantikan itu pasti akan semakin memudar karena usia. Kehormatan wanita bukan diukur dengan seberapa banyak pria yang mendambakan dia karena kecantikannya. Jika kita memilih seseorang karena keturunannya, ingatlah kedudukan itu tak menjamin hidup bahagia. Banyak orang terlena atau bahkan hancur karena jabatan. Apalagi jika memilih seorang wanita karena hartanya. Harta itu hanya sementara dan bisa menjadi fitnah yang amat berat bagi pemiliknya.

Bolehkah kita memilih seorang yang parasnya cantik, hartanya banyak dan dari keluarga yang terhormat? Tentu saja sangat boleh. Pilihlah yang dipandang menyenangkan karena kau akan cenderung cinta kepadanya. Pilihlah yang sekiranya dia mampu atau berpotensi mampu menopang ekonomimu. Pilihlah wanita yang berasal dari keturunan atau nasab yang jelas kareana dia akan mewarisi anakmu. Namun di sini aspek agama tetap menjadi syarat terpenting dan utama. Jika kita tahu dia memiliki syarat lain yang kita mau, maka yang menjadi penentu utama kita memilihnya adalah agamanya.

Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim dari Abdullah Bin ‘Amr)